Pages

Friday 27 March 2015

Tips Cara Membuat Teh Tanpa Kafein

Orang-orang saat ini sudah semakin perhatian terhadap asupan kafein mereka. Bagi sebagian orang, kafein membuat mereka menjadi gugup, gelisah, cemas, dan tidak bisa tidur. Selain membeli teh tanpa kafein, Anda sebenarnya dapat membuat teh tanpa kafein sendiri, tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya yang kadang-kadang digunakan dalam proses dekafeinasi.

Jumlah kafein yang terkandung pada teh akan tergantung pada faktor-faktor seperti apakah teh tersebut teh hitam, teh hijau, atau teh putih; asal daun teh; dan suhu dan metode penyeduhan minuman teh. Juga, beberapa jenis teh hijau bisa mengandung lebih banyak kafein dibandingkan jenis teh hitam, yang hal ini bisa mengejutkan bagi banyak orang. Jika Anda sensitif terhadap kafein, tindakan bijaksana jika Anda membuat sendiri teh Anda dengan teknik yang membuatnya menjadi minuman tanpa kafein.

Proses membuat teh tanpa kafein merupakan hal yang sederhana dan tidak memerlukan bahan kimia. Karena kafein larut dalam air, kebanyakan kafein dilepaskan dari daun teh dalam waktu kurang dari satu menit seduhan. Jika Anda ingin membuat teh tanpa kafein secara alami, Anda hanya perlu menuangkan air mendidih ke dalam cangkir yang berisi daun teh, dan membuang teh yang pertama kali diseduh, setelah daun teh direndam selama sekitar 30-45 detik. Hasilnya, Anda "membilas" kafein dari daun teh, dan membuang kafein, bersama dengan secangkir teh pertama, ke wastafel. Selanjutnya, gunakan air mendidih yang sama untuk menyiapkan teh seperti biasa.

Ketika membuat teh tanpa kafein sendiri di rumah, Anda harus memastikan bahwa Anda menggunakan daun teh loose-leaf, bukan teh kantong. Daun teh loose-leaf dapat digunakan beberapa kali tanpa kehilangan banyak rasa, sedangkan teh kantong yang dibeli dari supermarket sering kehilangan rasa setelah dicelup. Anda jangan sampai merendam teh terlalu lama untuk melepaskan kafein, atau Anda juga akan kehilangan banyak rasa teh.

Penting untuk diingat, baik Anda membuat teh tanpa kafein sendiri atau membeli teh decaf, pada kenyataannya, masih akan ada kafein yang tertinggal dalam teh. Bila Anda membuat teh tanpa kafein sendiri, Anda menyingkirkan sekitar 80% kafein dari dalam teh hitam. Ketika Anda membeli teh tanpa kafein komersial, 75-90% kafein akan dihilangkan. Jika Anda ingin minuman yang benar-benar bebas kafein, Anda lebih baik minum teh herbal, yang juga disebut sebagai tisane, yang tidak mengandung kafein sama sekali.

Tea Time: Sebuah Tradisi Minum Teh

Sebenarnya tea time bervariasi secara signifikan tergantung pada lokasi ia disajikan di dunia. Kita sering berpikir bahwa minum teh, terutama dengan camilan ringan atau berat, merupakan khas Inggris. Namun ada banyak negara yang mempraktikkan tradisi minum teh, meskipun secara lebih informal.

Di Inggris, tea time biasanya mengacu pada waktu penyajian teh sore. Biasanya pada pukul 4:00 PM, tetapi seseorang dapat menyelenggarakannya lebih awal atau lebih lambat tergantung pada jadwal kerja dan istirahat. Tidak semua orang minum teh setiap hari, dan tea time mungkin menjadi waktu untuk menikmati snack ringan atau bisa menyajikan makanan berat tergantung pada tujuan acara.

Di Amerika, terutama mereka yang memiliki alak, biasanya mengganggap tea time sebagai waktu di pertengahan sore untuk menyajikan snack. Ini adalah waktu anak-anak kembali dari sekolah, dan biasanya lapar sehingga camilan akan membantu mereka sampai makan malam.

Menariknya, Jerman memiliki tradisi Kaffee atau coffee time yang cenderung serupa dengan tea time Amerika dan Inggris. Makanan ringan khas yang disajikan berupa kopi dan kue; kue-kue sering disajikan manis bukan gurih. Negara-negara lain yang suka makanan ringan dan mungkin memiliki semacam tradisi tea time informal termasuk diantaranya adalah Meksiko dan beberapa negara di Amerika Selatan, dan juga Hong Kong. Tea time Hong Kong berlangsung di manapun di antara pukul 2-6:00 PM.

Kadang-kadang, tea time mengacu pada istirahat pagi atau coffee break yang berlangsung pada sekitar 10:00. Hal ini biasa berlaku di Inggris, Kanada dan Amerika Serikat.

Di Inggris tea time biasanya berarti teh sore hari, dan di Selandia Baru, "teh" bisa merujuk pada makanan ringan yang dikonsumsi pada sekitar 5:00 PM. 

Teh Melati: Teh dengan Aroma Harum Menyegarkan

Teh melati adalah teh yang beraroma sangat kuat karena telah dicampur dengan bunga melati. Selain memberikan aroma bunga yang semerbak, melati menambahkan kesan halus pada teh yang disenangi oleh banyak orang. Teh melati dapat diperoleh dari toko besar atau toko-toko khusus teh. Banyak orang yang mungkin akrab dengan teh melati karena sering mengunjungi restoran Cina .

Tergantung pada jenisnya, teh melati dapat terbuat dari teh hijau atau teh oolong. Oolong melati sangat umum, dengan rasa ringan yang kaya dan juga cenderung nyaman di perut. Banyak restoran menawarkan teh oolong melati karena alasan ini. Yang lebih jarang, teh hitam digunakan sebagai bahan dasar. Rasa teh hitam cenderung mengalahkan melati, namun, teh hitam cenderung sangat tanik.

Teh melati cukup ringan untuk dikonsumsi dalam keadaan polos, meskipun beberapa orang menambahkan sedikit gula sehingga menghasilkan teh yang manis.

Untuk membuat teh melati, bunga melati dipanen pada puncak mekar mereka dan kemudian dicampur dengan teh dalam kondisi kelembaban dan suhu yang dikontrol dengan hati-hati. Setelah bunga melati kering, mereka menambahkan rasa unik pada teh, dan kadang-kadang dipemeram untuk menghasilkan teh melati yang sangat kuat. Setelah tahap proses ini, teh dipanaskan lagi untuk menghilangkan kelembaban, dan kemudian dapat dikemas untuk dijual.

Konsumen dapat menemukan bunga melati yang tersisa di dalam teh. Fungsi ini murni sebagai hiasan, bunga-bunga pada dasarnya tidak berbau dan hambar setelah proses selesai. Namun, mereka dapat terlihat cantik di dalam air teh.

Teh melati terbaik adalah yang berjenis loose-leaf, karena mencakup seluruh daun, dan tidak tercampur tangkai atau batang. Idealnya teh ini harus diseduh dalam teko dan disaring sebelum disajikan, meskipun banyak orang lebih suka menggunakan tea-ball karena lebih mudah diseduh. Baik teh oolong dan teh hijau harus diseduh sebentar saja, karena mereka dapat menghasilkan rasa pahit bila diseduh lama, dan air harus tepat di bawah titik didih untuk menghasilkan rasa dan aroma terbaik.

Red Tea: Teh Merah Afrika Selatan yang Mendunia

Red tea adalah minuman populer di Afrika Selatan yang terbuat dari daun tanaman Aspalathis linearis yang dioksidasi dan dikeringkan. Secara teknis, red tea adalah minuman tisane, bukan teh, karena tidak mengandung daun Camellia sinensis, tanaman teh. Beberapa perusahaan di Afrika Selatan memproduksi red tea untuk ekspor, karena teh ini telah populer di banyak bagian lain dunia, tersedia secara luas untuk rumahan dan restoran.

Minuman ini sering disebut rooibos, yang merujuk ke tanaman penghasilnya. Di Afrika, banyak bahasa serapan dari Belanda, begitu juga "rooibos" yang berarti "red bush." Penduduk asli Afrika telah menggunakan daun semak ini untuk membuat tisane selama berabad-abad, dan ketika penjelajah Eropa mengenal teh merah, mereka juga menyukai rasanya.

Tanaman rooibos hanya tumbuh di daerah kecil di Afrika Selatan. Di musim panas, daun dipanen, dimemarkan ringan, sehingga teroksidasi, dan membuatnya berwarna merah. Setelah periode oksidasi, teh dikeringkan dan dikemas untuk dijual. Ada juga rooibos hijau, terbuat dari daun segar yang dikeringkan dengan segera tanpa oksidasi. Di Afrika Selatan, red tea mudah didapat dan merupakan minuman yang sangat populer.

Rasanya ringan dan bersahaja, dengan kesan sedikit seperti-mineral dan memiliki rasa manis alami. Teh merah tidak memiliki tanin atau kafein, sehingga aman bagi orang-orang yang pantangan dan mereka yang memiliki masalah kesehatan. Ketika diseduh, teh menghasilkan warna merah yang semarak, dan dapat dinikmati polos atau dengan pemanis ringan dan ditambahi susu. Beberapa orang menikmati es red tea, dan sering ditawarkan sebagai minuman pemuas dahaga di cuaca panas.

Beberapa orang juga percaya bahwa red tea memiliki manfaat kesehatan. Penduduk Afrika Selatan sering memberikan red tea pada bayi yang sedang gelisah; atau mereka meminum secangkir red tea sebelum tidur untuk menenangkan diri dan mendapatkan tidur yang baik. Teh Afrika ini populer pula sebagai sumber antioksidan, yang dapat menungkatkan kesehatan secara umum seraya membantu tubuh melawan penyakit jantung dan kondisi berbahaya lainnya. Red tea dipandang sebagai “obat-untuk semua penyakit” di banyak tempat di Afrika Selatan, dan umumnya ditawarkan kepada tamu dan orang-orang yang sedang gelisah atau marah.

Macam-macam Teh

Semua teh berasal dari tanaman spesies Camellia sinensis. Sedangkan teh herbal sebenarnya merupakan bunga kering dan rempah-rempah yang secara teknis bukan "teh”, karena tidak mengandung Camellia sinensis. Baik teh dan teh herbal bisa diseduh dari loose-leaf menggunakan saringan atau dengan menggunakan teh kantong yang memberikan kenyamanan; teh merupakan minuman lezat baik disajikan panas atau es.

Tiga varietas utama Camellia sinensis adalah: India (atau Assam ), Cina, dan hibrida. Teh India berdaun besar dan tumbuh dengan baik di dataran rendah, sedangkan teh Cina berdaun kecil dan tumbuh dengan baik di dataran yang lebih tinggi. Teh hibrida merupakan campuran dari teh Cina dan teh India. Dari ketiga varietas, ada empat jenis teh utama: teh oolong, teh hijau, teh hitam dan teh putih.

Teh putih adalah jenis teh paling langka dan paling jarag diproses. Pengolahan teh putih biasanya melibatkan oksidasi atau fermentasi sebagian. Oksidasi terjadi ketika tanaman dimemarkan, dipatahkan atau diremuk sehingga enzim terkena udara. Teh putih dioksidasi tidak secara sempurna, teh hanya dibiarkan kering. Proses pengeringan udara ini disebut pelayuan.

Teh putih mendapatkan namanya dari tunas kering yang berwarna putih keperakan, yang berbentuk seperti benang. Teh ini memiliki paling sedikit kandungan kafein dan dengan jumlah antioksidan tertinggi dari keempat jenis teh utama. Silver Needle adalah jenis teh putih dengan rasa manis.

Teh hitam adalah teh yang paling populer di seluruh dunia, tetapi tidak mengandung banyak antioksidan sebagaimana teh jenis lain, dan sebaliknya, mengandung paling banyak kafein. Teh ini teroksidari sepenuhnya. Ketika daun teroksidasi secara sempurna, mereka menjadi benar-benar hitam, sesuai namanya. Teh hitam Keemun memiliki rasa seperti-coklat. Darjeeling dan Ceylon merupakan varietas teh hitam terkenanl lainnya.

Teh hijau lebih dekat dengan teh putih daripada teh hitam, karena teh ini tidak teroksidasi. Mereka berbeda dari teh putih karena menggunakan daun yang masih bergulung dan bukan tunas. Rasa seperti-rumputnya sangat mirip dengan teh putih. Teh ini rendah kafein dan mengandung antioksidan tinggi dibandingkan dengan teh hitam. Jin Xian Te Jian dan Hojicha merupakan dua jenis teh hijau.

Teh oolong sering dianggap sebagai teh yang paling sulit diproses karena daun oolong hanya teroksidasi sebagian. Daun tidak boleh rusak atau hancur, karena akan menyebabkan oksidasi penuh, sehingga mereka hanya dimemarkan. Proses pememaran biasanya dilakukan dengan melemparkan daun ke dalam keranjang sehingga hanya tepi daun yang terbuka ke udara. Teh oolong bisa dibuat lebih dekat ke teh hitam atau teh hijau sesuai proses fermentasi mereka. Pouchong dan Formosa merupakan dua jenis teh oolong.

Teh hitam tanpa kafein populer di budaya Barat. Amerika Serikat telah menyetujui penggunaan karbon dioksida dan etil asetat dalam proses menghilangkan kafein dari teh hitam. The American Medical Association (AMA) menyatakan batas konsumsi kafein teh hitam maksimal tujuh cangkir sehari untuk sebagian besar orang dewasa.

Teh herbal bukanlah teh sebenarnya. Mereka dapat dibuat dari banyak bunga dan rempah-rempah. Jenis teh herbal termasuk peppermint, peach, stroberi dan sereh.